Senin, 26 Mei 2014

MANAJEMEN INVESTASI

Pengertian Manajemen Investasi
Pengertian Manajemen Investasi :
      Manajemen Investasi adalah Manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor.
Investasi ada 2 yaitu :
      Investasi Nyata (Real Investment) : Secara umum melibatkan aset berwujud seperti Tanah, Mesin, Pabrik.
Investasi Keuangan (Financial Investment) : Melibatkan kontrak-kontrak tertulis, seperti saham dan Obligasi.
Proses Investasi
Proses Investasi menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas ; yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan di lakukan.
Beberapa langkah dalam proses investasi :
      Menentukan Kebijakan Investasi
      Analisis Sekuritas
      Pembentukan Portofolio
      Melakukan Revisi Portofolio
      Evaluasi Kinerja Portofolio55


PASAR DAN TRANSAKSI INVESTASI
v PASAR EFEK
    Pasar efek merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan transaksi penujualan dan pembelian sekuritas.
Jenis-Jenis Pasar Efek :
      Pasar Uang
      Pasar Modal
v BURSA EFEK
    Bursa efek adalah lembaga sentral dimana kekuatan penawaran dan permintaan untuk efek tertentu dipertemukan. Seluruh pedagang dilakukan disuatu tempat dan dibawah sejumlah peraturan tertentu.
    Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang, tujuannya untuk memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan memenuhi semua pesanan pada harga tertinggi, sehingga pembeli atau penjual mendapat hasil sebaik mungkin.
vBURSA OPTION DAN BURSA FUTURES
    Option yang memperbolehkan pemeganggnya untuk membeli atau menjual aset financial pada suatu harga tertentu selama periode tertentu didaftar dan diperdagangan di bursa tertentu.
    Futures yang merupakan kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang dari komoditi, valuta asing atau instrument financial dengan harga tertentu pada suatu tanggal tertentu, diperdagangkan pada berbagai bursa.
v PASAR OVER THE COUNTER (OTC)
    OTC Market bukan merupakan suatu lembaga khusus tetapi merupakan cara lain memperdagangkan efek.
    Pasar OTC berupa jaringan telekomunikasi yang tersebar diberbagai tempat dimana pembeli dan penjual dari efek tertentu dapat dipertemukan bersama.
v PENGATURAN PASAR EFEK
    Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk :
- Mencegah serta menghukum penyalahgunaan dan misrepsentasi.
- Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor yang ada dan yang potensial.
- Membentuk lembaga komisi seperti BAPEPAM dan bursa BEJ, BES yang ditugasi untuk penegagkan hukum dan penyelenggaraan transaksi.
v TRANSAKSI EFEK
      Kondisi pasar efek dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : Bull Market dan Bear Market.
    Berikut dibawah ini beberapa prosedur dan pelaku yang terlibat dalam melakukan transaksi investasi :
            A. Pialang Saham
            Mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk melakukan perdagangan efek dan terkait pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan menjual efek.
             B. Pembukaan Account
            Pembukaan Account tersebut terdiri dari 3 account :
            - Account Tunggal dimana account ini utnuk indvidual.
            - Account Tunai dimana klien hanya dapat melakukan transaksi tunai.
            - Account Diskresioner dimana broker dapat menggunakan pertimbangannya sendiri untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya.
C. Jenis Pesanan Dasar
            Terdiri dari 3 pesanan yaitu :
            1. Pesanan Pasar : Pesanan untuk membeli atau menjual saham pada harga yang terbaik saat pesanan diberikan.
            2. Pesanan Terbatas : Pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau dibawahnya, atau menjual diatas harga tertentu.
            3. Pesanan Stop Kerugian : Pesanan untuk menjual saham bila harga pasarnya mencapai atau menurun dibawah tingkat tertentu.
D. Jenis Transaksi Dasar
            Terdiri dari 3 jenis transaksi yaitu :
            1. Pembelian Panjang : Dimana investor membeli efek dengan harapan nilai akan naik dan dapat dijual kemudian hari dengan keuntungan.
            2. Pembelian Pendek : Dimana investor, melalui broker, menjual efek yang dipinjamkan dari pihak lain untuk kemudia dibeli kembali dengan harga yang diharapkan turun.
            3. Pembelian Margin : Dimana investor dengan modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang membeli efek.
           
            E. Biaya Transaksi
            Biaya transaksi terdiri dari Tarif Komisi Tetap dan Komisi Yang dirundingkan.

HASIL DAN RESIKO INVESTASI
A.   Konsep Hasil
          Hasil dapat dipandang sebagai penghargaan untuk suatu investasi.
     B. Unsur – Unsur
          Hasil dari suatu investasi terdiri dari 2 unsur yaitu :
            1. Penghasilan Berjalan : Penghasilan periodik yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan investasi.
            2. Capital Gain – Capital Loss
            Capital Gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.
            Capital Loss berupa penurunan nilai karena harga jual investasi lenih rendah dari harga belinya.
       C. Tingkat Hasil
            Sifat-Sifat Internal : Seperti jenis wahan investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emitmen, dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.
            Kekuatan Eksternal : Seperti perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan  politik yang diluar kekuasaan emitmen wahana investasi juga berpengaruh terhadap tingkat hasil.
            Inflasi : Pengaruh positif terhadap jenis wahana   investasi seperti real estate, dan pengaruh negatif jenis wahana lain, sperti obligasi dan saham.
          D. Pengukuran Hasil
            Pengukuran hasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan atau capital gain (loss). Dalam hal ini ada 3 faktor utama pemegang peranan penting yaitu :
            1. Bunga : Sebagai hasil dasar bagi penabung, cara perhitungan bunga ada 2 yaitu : Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk.
            2. Hasil Selama Periode Investasi Ditanamkan : Dalam perhitungan jumlah hasil investasi, maka seluruh hasil baik yang terealisir maupun potensial, baik positif atau negatis harus diperhitungkan.
            3. Nilai Waktu dari Ulang : Pada dasarnya, makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik karena kesempatan untuk menginvestasikannya dan memperoleh tambahan hasil hampiur selalu ada.
          E. Resiko
            Kemungkinan bahwa hasil myata dari suatu investasi dapat berbeda dari nilai yang diharapkan.
Berikut dibawah ini sumber-sumber resiko :
  1. Resiko Bisnis
  2. Resiko Finansial
  3. Resiko Daya Beli
  4. Resiko Suku Bunga
  5. Resiko Likuiditas
  6. Resiko Pasar

PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI
A.   Perencanaan Financial
          Meliputi 3 kegiatan utama :
            1. Penilaian Keadaan Financial Saat Ini : Keadaan financial saat ini ditunjukan dengan 2 laporan utama yaitu Laporan sisi keuangan (Neracar) dan Laporan hasil usaha (Laba-Rugi).
            2. Menetapkan Tujuan Financial : Tujuan financial harus ditetapkan dalam batas kemampuan untuk dapat dicapai, tujuan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ; Tujuan Jangka Panjang dan Jangka Pendek.
            3. Penyusunan Anggaran : Rencana pendapatan dan pengeluaran sebagai  pedoman arahan kegiatan finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek.
      B.  Asuransi
            Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan financial, karena memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan dan memberikan kemanfaatan tunai.
            1. Prinsip – Prinsip Asuransi
            Jenis asuransi dapat digolongkan dalam 3 bentuk yaitu : Asuransi Jiwa, Kesehatan, Properti Sera Liabiliti.
            2. Asuransi Jiwa
            Asuransi jiwa mengandung mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan perlindungan finansial kepada suatu keluarga dalam hal pencari nafkah atau anggota keluarga lainnya yang meninggal sevara prematur. Asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi 4 :
            A. Asuransi Kematian.                        B. Asuransi Dwiguna
            C. Asuransi Seumur Hidup                 D. Asuransi Jiwa Universal
            3. Memenuhi Kebutuhan Asuransi Jiwa
            Setiap orang seharusnya mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang cukup melindungi posisi finansialnya yang berupa kombinasi antara pertanggungan kematian dan pemupukan tabungan sesuai perkiraan jumlah uang pertanggungan. Bentuk asuransinya tergantung dari :
            1. Umur Keluarga
            2. Posisi Keuangan
            3. Kemampuan dan Kemauan Menabung atau Investasi
            4. Bentuk Asuransi Lainnya
            Asuransi Kesehatan dimaksudkan untuk membayar atau mengganti biaya medis yang berhubungan dengan sakit atau kecelakaan. Jenis-jenis asuransi kecelakaan :Asuransi cacat, rumah sakit, biaya operasi, dokter, medis besar.
            Asuransi properti dan liabiliti. Asuransi properti seperti aset kepemilikan, sedangkan Asuransi liabiliti misalnya kecelakaan.
            5. Program Pensiun
            Pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang.
     C. Pajak
            1. Jenis-Jenis Pajak Penghasilan
            Pajak dikenakan atas penghasilan seseorang, penghasilan pajak digolongkan menjadi 2 :
            A. Penghasilan Biasa   B. Penghasilan Capital Gloss
            2. Investasi Perpejakan
            Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.
       D. Tujuan dan Perencanaan Investasi
            Berikut dibawah ini beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun tujuan dan rencana investasi yaitu Faktor hasil, Resiko, Pajak.


INVESTASI SAHAM DAN PENILAIAN SAHAM BIASA

A.   Sifat Dasar Saham
            Sifat dasar investasi saham yaitu memberikan peran serta bagi investor dalam laba perusahaan. Peran serta itulah yang merupakan sumber nilai dari saham.
     B. Aspek-Aspek Saham
            Berikut dibawah ini berbagai aspek saham :
            1. Jenis Emisi ada 3 saham : Penawaran Umum, Penawaran Hak, Saham Penyertaan Yang Ditangguhkan.
            2. Stock Split
            3. Treasury Stock
            4. Biaya Transaksi
            5. Hak Suara
      C. Nilai Saham
            Nilai saham dapat digambarkan dengan berbagai cara yang masing-masing menunjukan sifat saham dari segi akuntasi, investasi dan moneter.
            Nilai saham terbagi menjadi 5 :
            1. Nilai Par (Par Value)
            2. Nilai Buku (Book Value)
            3. Nilai Likuidasi (Liquidation Value)
            4. Nilai Pasar (Market Value)
            5. Nilai Investasi (Investment Value)
       D. Deviden
            Merupakan salah satu dari dua sumber penghasilan bagi investor dari kepemilikan saham, bahkan bagi sebagian investor, dividen merupakan sumber yang penting atau  sumber penghasilan satu-satunya.
       E. Perpajakan
            Pajak senantiasa merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam penghasilan deviden. Pajak dapat dibebaskan pada sejumlah penghasilan pertama dari pembayaran deviden, dan dikenal sebagai devident exclusion feature. Fasilitas pajak ini sangat berarti bagi investor kecil dan mereka yang mengharapkan penghasilan berjalan.

        F. Kebijakan Deviden
            terbagi menjadi 3 yaitu :
            1. Kebijakansanaan Deviden Regular
            2. Kebijaksanaan Deviden Ekstra
            3. Kebijaksanaan Payout Ratio Tetap
       G. Jenis dan Penggunaan Saham
            Dipasar saham terdapat berbagai jenis, dari yang paling konservatif sampai yang sangat spekulatif. Jenis saham yang dicari investor tergantung dari tujuan investasi dan program investasinya, berikut dibawah ini :
            1. Blue Chips
            2. Saham Penghasilan (Income Stock)
            3. Saham Pertumbuhan (Growth Stock)
            4. Saham Spekulatif (Spekulative Stock)
            5. Saham Siklikal (Cyclical Stock)
            6. Saham Defensif (Defensive Stock)
       H. Strategi Investasi
            Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan tertentu, yaitu :
            A. Sebagai Gudang Nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka mencari sahamblue chips dan saham nonspekulatif lainnya.
            B. Untuk Pemupukan Modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gai atau saham penghasilan untuk mendapatkan deviden.
            C. Sebagai Sumber Penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan deviden, sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.
       I. Nilai Buku, Harga Pasar & Nilai Intrinsik
            Nilai buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan. Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya.
·         Nilai buku perlembar saham biasa yaitu nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
·         Harga pasar yaitu harga yang terbentuk dipasar jual beli saham.
·         Nilai intrinsik yaitu nilai saham yang seharusnya terjadi.
            Dari ke3 nilai tersebut, investor sangat berkepentingan terhadap harga pasar dan nilai intrinsik dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham.
       J. Pendekatan Penilaian Saham
            Berikut ini akan dibahas tentang beberapa pendekatan perhitungan harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik), yang selanjutnya diikuti dengan berbagai model untuk menerapkannya.
            1. Analisis Fundamental, analisis ini menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik tertentu. Analisis ini membendingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum.
            2. Analisis Teknikal, analisis ini dimulai dengan cara memperhatikan perubahan harga saham itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh penewaran dan permintaan terhadap saham tersebut.


INVESTASI JANGKA PENDEK DAN PENSIUN

A.   Pertimbangan Dasar
            Investasi jangka pendek sering dilakukan oleh 3 hal yaitu :
            1. Investasi jangka panjang sering tak terjangkau / harga mahal.
            2. Investor sering tidak punya pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara melakukannya.
            3. Investor sering tidak punya pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara melakukannya.
            Investasi jangka pendek dianggap lebih aman dan stabil.
      B. Resiko
            Investasi jangka pendek umumnya mengandung resiko yang rendah, baik risiko usaha, finansial, daya beli, tingkat bunga, likuiditas maupun resiko pasar.
Berbagai keuntungan investasi jangka pendek :
            Kemudahan dan likuiditas tinggi, artinya tersedia dan dapat dilakukan di bank setempat, cepat diubah menjadi uang.
            Keamanan, yaitu bebas dari resiko pengembalian dan bebas ekspor terhadap kerugian prinsipalnya. Hasilnya mengikuti laju inflasi dan suku bunga pasar, jika naik hasil pun ikut naik.
Namun investasi jangka pendek mengandung kerugian :
            Penurunan suku bunga pasar mengakibatkan penurunan hasil investasi jangka pendek.
            Rendahnya resiko investasi jangka pendek mengakibatkan hasilnya yang relatiif rendah di banding jangka panjang.
      C. Wahana Investasi Jangka Pendek
            A. Tabungan
            B. Deposito
            C. Sertifikat Deposito, pada hakekatnya sama dengan deposito berjangka, kecuali perhitungan bunga dilakukan dengan metode diskon, dalam artian bunga dibayar dimuka.
      D. Program Pensiun
            Pada dasarnya terdapat 3 sumber penghasilan pensiun, yaitu :
            1. Jaminan Sosial : Merupakan program publik untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap resiko-resiko sakit,kecelakaan, cacat, meninggal dunia, dll.
            2. Program Pensiunan Perusahaan : Dana pensiun dapat diselenggarakan dengan 2 sistem yaitu :
            A. Sistem Manfaat Pasti, besarnya kemanfaatan ditentukan secara pasti

            B. Sistem Iuaran Pasti 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar