Pengertian Manajemen Investasi
Pengertian Manajemen Investasi
:
•
Manajemen Investasi adalah
Manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga
seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk
mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor.
Investasi ada 2 yaitu
:
•
Investasi Nyata (Real Investment) :
Secara umum melibatkan aset berwujud seperti Tanah, Mesin, Pabrik.
Investasi Keuangan
(Financial Investment) : Melibatkan kontrak-kontrak
tertulis, seperti saham dan Obligasi.
Proses Investasi
Proses Investasi menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas ; yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan di lakukan.
Proses Investasi menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas ; yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan di lakukan.
Beberapa langkah dalam proses
investasi :
•
Menentukan Kebijakan Investasi
•
Analisis Sekuritas
•
Pembentukan Portofolio
•
Melakukan Revisi Portofolio
•
Evaluasi Kinerja Portofolio55
PASAR DAN TRANSAKSI INVESTASI
v PASAR EFEK
Pasar efek merupakan mekanisme yang
memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan transaksi penujualan dan
pembelian sekuritas.
Jenis-Jenis Pasar Efek :
•
Pasar Uang
•
Pasar Modal
v BURSA EFEK
Bursa efek adalah lembaga sentral dimana
kekuatan penawaran dan permintaan untuk efek tertentu dipertemukan. Seluruh
pedagang dilakukan disuatu tempat dan dibawah sejumlah peraturan tertentu.
Semua transaksi dilakukan dilantai bursa
atas dasar proses lelang, tujuannya untuk memenuhi semua pesanan pembelian pada
harga terendah dan memenuhi semua pesanan pada harga tertinggi, sehingga
pembeli atau penjual mendapat hasil sebaik mungkin.
vBURSA OPTION DAN BURSA FUTURES
Option yang
memperbolehkan pemeganggnya untuk membeli atau menjual aset financial pada
suatu harga tertentu selama periode tertentu didaftar dan diperdagangan di
bursa tertentu.
Futures yang merupakan
kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang dari komoditi, valuta asing atau
instrument financial dengan harga tertentu pada suatu tanggal tertentu,
diperdagangkan pada berbagai bursa.
v PASAR OVER THE COUNTER (OTC)
OTC Market bukan merupakan suatu lembaga
khusus tetapi merupakan cara lain memperdagangkan efek.
Pasar OTC berupa jaringan telekomunikasi
yang tersebar diberbagai tempat dimana pembeli dan penjual dari efek tertentu
dapat dipertemukan bersama.
v PENGATURAN PASAR EFEK
Peraturan
perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk :
- Mencegah serta menghukum penyalahgunaan dan
misrepsentasi.
- Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai
informasi bagi investor yang ada dan yang potensial.
- Membentuk lembaga komisi seperti BAPEPAM dan bursa
BEJ, BES yang ditugasi untuk penegagkan hukum dan penyelenggaraan transaksi.
v TRANSAKSI EFEK
Kondisi pasar efek dapat dibedakan menjadi 2
yaitu : Bull Market dan Bear Market.
Berikut
dibawah ini beberapa prosedur dan pelaku yang terlibat dalam melakukan
transaksi investasi :
A. Pialang
Saham
Mereka
yang mendapat lisensi dari bursa untuk melakukan perdagangan efek dan terkait
pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan
menjual efek.
B. Pembukaan Account
Pembukaan Account tersebut terdiri dari 3 account :
- Account Tunggal dimana account ini utnuk indvidual.
- Account Tunai dimana klien hanya dapat melakukan
transaksi tunai.
- Account Diskresioner dimana broker dapat menggunakan
pertimbangannya sendiri untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan atas
nama kliennya.
C. Jenis Pesanan Dasar
Terdiri dari 3 pesanan yaitu :
1. Pesanan Pasar : Pesanan untuk membeli atau menjual
saham pada harga yang terbaik saat pesanan diberikan.
2. Pesanan Terbatas : Pesanan untuk membeli pada
harga tertentu atau dibawahnya, atau menjual diatas harga tertentu.
3. Pesanan Stop Kerugian : Pesanan untuk menjual
saham bila harga pasarnya mencapai atau menurun dibawah tingkat tertentu.
D. Jenis Transaksi Dasar
Terdiri dari 3 jenis transaksi yaitu :
1. Pembelian Panjang : Dimana investor membeli
efek dengan harapan nilai akan naik dan dapat dijual kemudian hari dengan
keuntungan.
2. Pembelian Pendek : Dimana investor, melalui
broker, menjual efek yang dipinjamkan dari pihak lain untuk kemudia dibeli
kembali dengan harga yang diharapkan turun.
3. Pembelian Margin : Dimana investor dengan modal
sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang membeli efek.
E. Biaya Transaksi
Biaya transaksi terdiri dari Tarif Komisi Tetap dan
Komisi Yang dirundingkan.
HASIL DAN RESIKO INVESTASI
A. Konsep Hasil
Hasil dapat dipandang
sebagai penghargaan untuk suatu investasi.
B. Unsur – Unsur
Hasil dari suatu
investasi terdiri dari 2 unsur yaitu :
1. Penghasilan
Berjalan : Penghasilan periodik yang diterima secara tunai atau cepat dapat
diubah menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan investasi.
2. Capital Gain –
Capital Loss
Capital
Gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga
belinya.
Capital Loss berupa
penurunan nilai karena harga jual investasi lenih rendah dari harga belinya.
C. Tingkat Hasil
Sifat-Sifat Internal :
Seperti jenis wahan investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emitmen,
dan manajemen mempengaruhi tingkat hasil.
Kekuatan Eksternal : Seperti perang, resesi,
peraturan baru, kebijaksanaan politik
yang diluar kekuasaan emitmen wahana investasi juga berpengaruh terhadap
tingkat hasil.
Inflasi : Pengaruh
positif terhadap jenis wahana investasi
seperti real estate, dan pengaruh negatif jenis wahana lain, sperti obligasi
dan saham.
D. Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil dari
suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan atau capital
gain (loss). Dalam hal ini ada 3 faktor utama pemegang peranan penting yaitu :
1. Bunga : Sebagai
hasil dasar bagi penabung, cara perhitungan bunga ada 2 yaitu : Bunga Sederhana
dan Bunga Majemuk.
2. Hasil Selama
Periode Investasi Ditanamkan : Dalam perhitungan jumlah hasil investasi,
maka seluruh hasil baik yang terealisir maupun potensial, baik positif atau
negatis harus diperhitungkan.
3. Nilai Waktu dari
Ulang : Pada dasarnya, makin cepat investor menerima hasil dari suatu
investasi makin baik karena kesempatan untuk menginvestasikannya dan memperoleh
tambahan hasil hampiur selalu ada.
E. Resiko
Kemungkinan bahwa hasil
myata dari suatu investasi dapat berbeda dari nilai yang diharapkan.
Berikut dibawah ini sumber-sumber resiko :
- Resiko
Bisnis
- Resiko
Finansial
- Resiko Daya
Beli
- Resiko Suku
Bunga
- Resiko
Likuiditas
- Resiko Pasar
PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI
A. Perencanaan Financial
Meliputi
3 kegiatan utama :
1. Penilaian
Keadaan Financial Saat Ini : Keadaan financial saat ini ditunjukan dengan 2
laporan utama yaitu Laporan sisi keuangan (Neracar) dan Laporan hasil usaha
(Laba-Rugi).
2. Menetapkan
Tujuan Financial : Tujuan financial harus ditetapkan dalam batas kemampuan
untuk dapat dicapai, tujuan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ; Tujuan Jangka
Panjang dan Jangka Pendek.
3. Penyusunan
Anggaran : Rencana pendapatan dan pengeluaran sebagai pedoman arahan kegiatan finansial untuk
mencapai tujuan jangka pendek.
B. Asuransi
Asuransi
merupakan unsur penting dalam perencanaan financial, karena memberikan
perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan dan memberikan
kemanfaatan tunai.
1. Prinsip
– Prinsip Asuransi
Jenis
asuransi dapat digolongkan dalam 3 bentuk yaitu : Asuransi Jiwa, Kesehatan,
Properti Sera Liabiliti.
2. Asuransi
Jiwa
Asuransi
jiwa mengandung mekanisme yang dapat digunakan untuk memberikan perlindungan
finansial kepada suatu keluarga dalam hal pencari nafkah atau anggota keluarga
lainnya yang meninggal sevara prematur. Asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi
4 :
A.
Asuransi Kematian. B.
Asuransi Dwiguna
C.
Asuransi Seumur Hidup D. Asuransi Jiwa Universal
3.
Memenuhi Kebutuhan Asuransi Jiwa
Setiap
orang seharusnya mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang cukup melindungi
posisi finansialnya yang berupa kombinasi antara pertanggungan kematian dan
pemupukan tabungan sesuai perkiraan jumlah uang pertanggungan. Bentuk
asuransinya tergantung dari :
1.
Umur Keluarga
2.
Posisi Keuangan
3.
Kemampuan dan Kemauan Menabung atau Investasi
4. Bentuk
Asuransi Lainnya
Asuransi
Kesehatan dimaksudkan untuk membayar atau mengganti biaya medis yang
berhubungan dengan sakit atau kecelakaan. Jenis-jenis asuransi kecelakaan
:Asuransi cacat, rumah sakit, biaya operasi, dokter, medis besar.
Asuransi
properti dan liabiliti. Asuransi properti seperti aset kepemilikan, sedangkan
Asuransi liabiliti misalnya kecelakaan.
5. Program
Pensiun
Pensiun
memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang.
C. Pajak
1. Jenis-Jenis
Pajak Penghasilan
Pajak
dikenakan atas penghasilan seseorang, penghasilan pajak digolongkan menjadi 2 :
A.
Penghasilan Biasa B. Penghasilan Capital Gloss
2.
Investasi Perpejakan
Bagi
seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan,
capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.
D. Tujuan dan Perencanaan Investasi
Berikut
dibawah ini beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun tujuan
dan rencana investasi yaitu Faktor hasil, Resiko, Pajak.
INVESTASI SAHAM DAN PENILAIAN SAHAM BIASA
A. Sifat Dasar Saham
Sifat dasar investasi saham yaitu
memberikan peran serta bagi investor dalam laba perusahaan. Peran serta itulah
yang merupakan sumber nilai dari saham.
B. Aspek-Aspek Saham
Berikut dibawah ini berbagai aspek
saham :
1. Jenis Emisi ada 3 saham :
Penawaran Umum, Penawaran Hak, Saham Penyertaan Yang Ditangguhkan.
2. Stock Split
3. Treasury Stock
4. Biaya Transaksi
5. Hak Suara
C. Nilai Saham
Nilai saham dapat digambarkan dengan
berbagai cara yang masing-masing menunjukan sifat saham dari segi akuntasi,
investasi dan moneter.
Nilai saham terbagi menjadi 5
:
1. Nilai Par (Par Value)
2. Nilai Buku (Book Value)
3. Nilai Likuidasi (Liquidation Value)
4. Nilai Pasar (Market Value)
5. Nilai Investasi (Investment Value)
D. Deviden
Merupakan salah satu dari dua sumber
penghasilan bagi investor dari kepemilikan saham, bahkan bagi sebagian
investor, dividen merupakan sumber yang penting atau sumber penghasilan satu-satunya.
E. Perpajakan
Pajak senantiasa merupakan faktor
yang harus diperhitungkan dalam penghasilan deviden. Pajak dapat dibebaskan
pada sejumlah penghasilan pertama dari pembayaran deviden, dan dikenal sebagai
devident exclusion feature. Fasilitas pajak ini sangat berarti bagi investor
kecil dan mereka yang mengharapkan penghasilan berjalan.
F. Kebijakan Deviden
terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Kebijakansanaan Deviden Regular
2. Kebijaksanaan Deviden Ekstra
3. Kebijaksanaan Payout Ratio Tetap
G. Jenis dan Penggunaan Saham
Dipasar saham terdapat berbagai
jenis, dari yang paling konservatif sampai yang sangat spekulatif. Jenis saham
yang dicari investor tergantung dari tujuan investasi dan program investasinya,
berikut dibawah ini :
1. Blue Chips
2. Saham Penghasilan (Income Stock)
3. Saham Pertumbuhan (Growth Stock)
4. Saham Spekulatif (Spekulative Stock)
5. Saham Siklikal (Cyclical Stock)
6. Saham Defensif (Defensive Stock)
H. Strategi Investasi
Pada dasarnya saham dapat digunakan
untuk mencapai 3 tujuan tertentu, yaitu :
A. Sebagai Gudang Nilai,
berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka mencari
sahamblue chips dan saham nonspekulatif lainnya.
B. Untuk Pemupukan Modal,
berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan
mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gai atau saham penghasilan
untuk mendapatkan deviden.
C. Sebagai Sumber Penghasilan,
berarti investor mengandalkan pada penerimaan deviden, sehingga mereka akan
mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.
I. Nilai Buku, Harga Pasar & Nilai Intrinsik
Nilai buku saham sangat menentukan
harga pasar saham yang bersangkutan. Nilai buku saham mencerminkan nilai
perusahaan, dan nilai tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang
dimilikinya.
·
Nilai
buku perlembar saham biasa yaitu
nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang
beredar.
·
Harga
pasar yaitu harga yang
terbentuk dipasar jual beli saham.
·
Nilai
intrinsik yaitu nilai saham
yang seharusnya terjadi.
Dari ke3 nilai tersebut, investor
sangat berkepentingan terhadap harga pasar dan nilai intrinsik dalam
pengambilan keputusan membeli atau menjual saham.
J. Pendekatan Penilaian Saham
Berikut ini akan dibahas tentang
beberapa pendekatan perhitungan harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik),
yang selanjutnya diikuti dengan berbagai model untuk menerapkannya.
1. Analisis Fundamental,
analisis ini menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik tertentu. Analisis
ini membendingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna
menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai
intrinsiknya atau belum.
2. Analisis Teknikal,
analisis ini dimulai dengan cara memperhatikan perubahan harga saham itu
sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham
akan ditentukan oleh penewaran dan permintaan terhadap saham tersebut.
INVESTASI JANGKA PENDEK DAN PENSIUN
A. Pertimbangan Dasar
Investasi jangka pendek sering
dilakukan oleh 3 hal yaitu :
1. Investasi jangka panjang sering
tak terjangkau / harga mahal.
2. Investor sering tidak punya
pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara melakukannya.
3. Investor sering tidak punya
pengetahuan investasi jangka panjang mengenai cara melakukannya.
Investasi jangka pendek dianggap
lebih aman dan stabil.
B. Resiko
Investasi jangka pendek umumnya
mengandung resiko yang rendah, baik risiko usaha, finansial, daya beli, tingkat
bunga, likuiditas maupun resiko pasar.
Berbagai
keuntungan investasi jangka pendek :
Kemudahan dan likuiditas
tinggi, artinya tersedia dan dapat dilakukan di bank setempat, cepat diubah
menjadi uang.
Keamanan, yaitu bebas dari resiko pengembalian dan bebas
ekspor terhadap kerugian prinsipalnya. Hasilnya mengikuti laju inflasi dan suku
bunga pasar, jika naik hasil pun ikut naik.
Namun
investasi jangka pendek mengandung kerugian :
Penurunan suku bunga pasar
mengakibatkan penurunan hasil investasi jangka pendek.
Rendahnya resiko investasi jangka
pendek mengakibatkan hasilnya yang relatiif rendah di banding jangka panjang.
C. Wahana Investasi Jangka Pendek
A. Tabungan
B. Deposito
C. Sertifikat Deposito, pada
hakekatnya sama dengan deposito berjangka, kecuali perhitungan bunga dilakukan
dengan metode diskon, dalam artian bunga dibayar dimuka.
D. Program Pensiun
Pada dasarnya terdapat 3 sumber
penghasilan pensiun, yaitu :
1. Jaminan Sosial : Merupakan
program publik untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap
resiko-resiko sakit,kecelakaan, cacat, meninggal dunia, dll.
2. Program Pensiunan Perusahaan : Dana pensiun
dapat diselenggarakan dengan 2 sistem yaitu :
A. Sistem Manfaat Pasti, besarnya kemanfaatan ditentukan
secara pasti
B. Sistem Iuaran Pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar