RESENSI
Resensi menurut kamus besar Bahasa Indonesia yaitu
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Sedangkan kata
“mengulas” itu mempunyai arti memberikan penjelasan dan komentar atau
menafsirkan suatu karangan cerita tersebut.
1. Identitas
Cerpen
A. Judul
Cerpen : Tiga Raksasa
B. Nama
Pengarang : Lena D
C. Tanggal
Terbit : 2006
D. Jumlah
Halaman : 2 Halaman
E. Jumlah
Kata-Kata : 452 Kata
2. Sinopsis
Cerpen
Tiga
raksasa yang hidup diatas bukit. Mereka sudah beberapa hari ini tidak makan
daging manusia, di karenakan sekarang ini tidak ada manusia yang berani untuk
menaiki bukit itu. Kebetulan tepat di bawah bukit ada sebuah rumah yang dihuni
oleh keluarga petani yang hati nya sangat baik sekali. Lalu mereka bertiga
turun kebukit untuk menyambangi rumah petani tersebut untuk memakannya.
Namun,walau mereka gemar memakan daging manusia, ketiga raksasa itu tak sampai
hati memangsa penghuni rumah itu.
“Kala
uterus begini, kita bisa mati kelaparan”, keluh raksasa pertama. “Kita harus
memutuskan mau menangkap penghuni rumah itu atau tidak”, cetus raksasa kedua.
“Sungguh besar dosa yang akan kita tanggung kalau sampai mencelakakan makhluk
yang baik hati”, kata raksasa ketiga. Lalu ia berfikir sejenak sebelum
menambahkan, “Marilah kita uji mereka!” Bila hati mereka mulia maka mereka akan
selamat. Namun sebaliknya, mereka bisa menjadi santapan kita bila termakan
godaan kita.
Dua
raksasa yang lainnya pun setuju. Mereka bergegas menuruni bukit untuk pergi
kerumah itu. Raksasa pertama menghadang petani di ladangnya. Saat itu ia sedang
bersiap untuk menyantap makan siangnya.
“Petani
yang baik, seru raksasa pertama, “berilah aku makan siangmu! Tapi aku tak mau
berbagi karena tak kan cukup untukku. Ketahuilah, sudah beberapa hari ini aku
kelaparan!”. Lalu petani tersebut menyerahkan semua makan siangnya sambil
berkata,”ambilah semuanya untukmu! Aku juga lapar, tapi tak lapar sepertimu.
Sebentar lagi aku pulang dan istriku akan menyediakan makanan lagi untukku”.
Raksasa pertama menerima makanan itu dan berbalik dengan kecewa. Tiada alas an
untuk memangsa petani yang murah hati itu.
Sementara
itu raksasa kedua mencegat istri petani ketika ia pulang mengambil air di
sungai. “Istri petani yang baik” sapanya dengan sopan, “bila kau sudi membagi
airmu denganku, aku akan member tahu di mana suamimu menyimpan hartanya”. “Air
sungai terus mengalir dan cukup untuk kita semua”, kata istri petani. “Ambilah
seluruh airku dank au tak perlu memberitahuku apa-apa”. Dengan kesal, raksasa
kedua memandangi kepergian istri petani yang meninggalkan dua ember air
untuknya.
Dan
raksasa ketiga menemui petani di lading, “Hai petani!”, serunya. “Sudah lama
aku tak merasakan empuknya makan daging manusia. Jika kau tak mengorbankan
dirimu, aku akan merusak seluruh ladangmu”. Sambil berkata seperti itu, raksasa
ketiga mengangkat sebelah kakinya seolah-olah hendak menginjak lading petani
tersebut.
“Tunggu,
tunggu!” jerit petani. “Bila kau merusak tanaman ini sama dengan membunuh kami
semua. Aku dan istriku akan mati kelaparan. Ternakku pun tak ada yang
mengurusnya. Lebih baik kukorbankan diriku”. Lalu raksasa ketiga itu berbalik
dan berbicara dalam hati, “Manusia baik seperti ini tak pantas dibunuh”. Lalu
ia pun pergi meninggalkan petani tersebut. Dan pergi kembali kebukit dimana
raksasa itu tinggal.
Setelah
kembali kebukit mereka bertiga akhirnya menyerah untuk tidak menggangu keluarga
petani tersebut, karena keluarga petani tersebut lolos dari ujian yang
diberikan oleh raksasa itu. Akhirnya mereka pun tidak mendapatkan makanan
daging sama sekali dan merasa sangat kelaparan. Namun yang di dapatnya hanya
makanan dari istri petani tadi, itupun tidak cukup untuk mengganjal perut
mereka bertiga.
Malam
itu mereka tidur dengan perut kelaparan sehingga tak ada tenaga lagi untuk
menuruni bukit keesokan harinya. Kian badan mereka pun semakin kurus dan
mengecil, akhirnya mereka berubah menjadi manusia. Lalu ketiganya dengan riang
menuruni bukit dan menjadi pelayan di rumah petani tersebut. Mereka menjadi
pelayan yang jujur, rajin, dan setia.
Kesimpulan :
Tidak
semua Raksasa itu mempunyai watak dan hati yang hati jahat. Ternyata dalam
cerita diatas, ketiga Raksasa tersebut mempunya hati yang baik. Disaat mereka
sedang kelaparan mereka mencari makan dan berniatan untuk memakan daging petani
tersebut. Namun mereka tidak sudi bila harus memakan atau membunuh petani
tersebut untuk menjadi santapannya. Karena petani itu memiliki hati yang baik
dan ramah.
Sehingga
raksasa tersebut tidak jadi memakan keluarga petani tersebut dan kembali
kebukit dengan rasa lapar sampai mereka menjadi kurus dan kecil seperti
manusia. Setelah berubah menjadi manusia mereka bertiga turun kebawah bukit
untuk mengabdi dan membantu kehidupan petani tersebut dengan menjadi
pelayannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar